Suami dan menantu perempuan salah mengonsumsi afrodisiak dan berakhir

Julia dan Kenichi telah menikah selama setengah tahun. Baru-baru ini, rumah ayah mertuanya rusak parah sehingga ia harus tinggal sementara di rumah mereka untuk sementara waktu. Ayah mertuanya adalah orang yang sangat baik tetapi selalu sopan kepada dia dan suaminya, yang membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Hidupnya sangat bahagia, hanya saja suaminya selalu mengabaikan kehidupan seksnya. Karena tekanan pekerjaan, Kenichi harus selalu bangun pagi dan terus-menerus harus melakukan perjalanan bisnis yang jauh, sehingga ia selalu lelah dan tidak tertarik pada seks. Suatu ketika saya membaca iklan obat perangsang nafsu berahi yang dapat meningkatkan hasrat seksual apapun keadaannya. Kenichi segera memesannya dan berencana menggunakannya setelah perjalanan bisnisnya yang akan datang sebagai kompensasi atas seluruh waktu yang harus ditanggung istrinya. Dia mencampurkan obat ke dalam teh dan menaruhnya di lemari es. Keesokan harinya, Kenichi melakukan perjalanan bisnis. Julia melihat sebotol teh di lemari. Dia mengira Kenichi menerimanya dari seseorang, jadi dia mengundang ayah mertuanya untuk mencobanya. Dan di bawah pengaruh afrodisiak, akal sehat mereka berangsur-angsur memudar dan digantikan oleh hasrat seksual. Keduanya saling menyerbu, seluruh rumah dipenuhi dengan suara-suara cabul. Ini adalah seks terbaik Julia. Meski efek obatnya sudah hilang, dia tidak akan pernah bisa melupakan perasaan gembira saat ayah mertuanya membanting penisnya yang besar dan keras ke dalam dirinya. Oleh karena itu, setiap kali suaminya tidak hadir, dia diam-diam menemui ayah mertuanya dan memintanya untuk menenangkan iblis haus cinta yang semakin kuat di dalam dirinya...